Ga tau kenapa tapi sepertinya diri saya bergerak untuk menuliskan apa yang ada dipikiran saya, yang saya tulis berikut adalah hal-hal yang membuat saya harus menyingkap selimut saya dan kemudian duduk didepan laptop untuk mencari tahu lebih banyak, dan menulis pendapat dan pikiran saya dalam blog ini.
Saya sedih sebenarnya akhir-akhir ini dengan perkembangan jaman, dimana media sosial tempat orang menuangkan pikiran dan berbagi. Menjadi sarana penyebaran informasi yang tidak benar, atau sesuatu yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Media sosial dipilih karena dari berbagai kalangan ada disini, dari anak muda sampai yang tua. Orang gampang terpengaruh di era mudahnya mendapatkan informasi seperti ini. Saya hanya mengutarakan pendapat saya, tidak lebih. Jika anda tidak setuju tidak apa apa. Menurut saya Jokowi adalah sosok yang baik, seorang yang menjalankan pekerjaannya dengan baik dan benar, dengan bersungguh-sungguh. Ia menyelesaikan masalah dan pekerjaannya secara halus, karena mungkin beliau adalah orang Jawa. Tetapi Jokowi juga dapat ditemukan tegas dalam berbagai kesempatan yang ditunjukannya, tetapi keseluruhannya Jokowi tegas dengan caranya sendiri hehe. Ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang baik dan menjalankan pemerintahan dengan benar saat menjabat sebagai Walikota Solo, bahkan ia mempunyai program dan peraturan yang unik tetapi asik dan sederhana. Peraturan untuk menggunakan pakaian khas Solo saat apel berlangsung adalah salah satunya, program tersebut sangat baik. Karena menurut saya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budaya dan sejarahnya. Korea Selatan adalah salah satunya, dalam semua aktifitas negaranya, Korea adalah bangsa yang original. Mereka berani memperkenalkan budaya dan sejarahnya pada dunia luas, mereka juga memperlihatkan kuatnya dan baiknya budaya mereka, seperti budaya hormat dan santun kepada yang lebih tua, dan ikut berduka apa bila ada musibah dinegaranya. Seperti musibah ferry kemarin, acara hiburan tv mereka di stop semua. Mereka sebangsa berduka.
Kembali lagi, saat menjadi gubernur ibukota negara ini, DKI Jakarta. Bapak Jokowi adalah gubernur yang dibanggakan. sebagai contoh, dari saya pribadi saya sangat mengagumi kesederhanaan beliau dalam menjalankan pekerjaan, Ia turun langsung melihat kondisi lapangan dibanding hanya dikantor dan menjadi simbol pemerintahan saja. Ia kemana mana tidak mau dikawal, hanya menggunakan mobil yang mayoritas digunakan warganya. Kalaupun ini emang benar pencitraan, percaya deh, Kalau ada tokoh lain diposisi Bapak Jokowi, emang mau ga dikawal? wong sosoknya aja yang lain-lain itu pada mau dilihat sebagai pemimpin, mau dihargai, mau dibanggakan, mau dibedakan. Tidak menyatu dengan masyarakat.
Kalau bangsa ini suatu perbuatan baik dinilai sebagai pencitraan dll, sudah rusak moral bangsa ini. Selalu berpikiran negatif.
saya pribadi pernah melihat tayangan dimana, Jokowi harus melihat keadaan banjir langsung, dan mengharuskan ia melepas sepatunya. Ajudannya pun memberikannya sendal jepit, karena khawatir ia bisa terluka. Tetapi ia menolaknya dan nyeker saja. Kalau ada pemimpin lain kayak gitu, salut deh.
Jokowi juga pernah hadir dalam suatu acara dimana pada saat itu pak Ahok wakilnya sedang menerima penghargaan, karena sadar ia terlambat ia pun memilih untuk menunggu dibelakang, tidak mau merebut perhatian orang orang dari pak Ahok yang saat itu sedang menerima penghargaan. Yakin, ada pemimpin lain mempunyai manners seperti itu? yang ada langsung masuk ruangan dan ingin disediakan tempat utama didepan.
Pada saat solat jumat juga, Jokowi memilih duduk dibelakang tidak seperti yang orang orang yang berkuasa lainnnya yang sudah pasti menggangap dirinya mempunyai tempat di syaf paling depan.
Dari sifat sifat dasar seperti itulah yang membuat saya kagum akan dirinya, ia menyelesaikan masalah dengan cara simple dan sederhana.
Tetapi gubernur itu sekarang keadaannya berbalik, bapak yang dulu dibanggakan itu dalam hitungan bulan menjadi sebaliknya. Banyaknya informasi yang belum tentu benar tentang dirinya membuatnya seperti itu.
Ia juga tidak menyombongkan gelar dan agamanya pada khalayak, karena agama adalah hubungan langsung antara individu dengan Allah.
saya sedih kalau orang meragukan dan mempermasalahkan agama bapak Jokowi. Bahkan teman baik saya dari SD yang notabene agamanya sangat kuat, sangat mendukung bapak Jokowi. Karena menurutnya Jokowi menjalankan islam dengan sebenar benarnya.
Anaknya dibilang menjalankan usaha atas kekuasaan bapaknya, tetapi kenyataannya bisa dilihat disini http://sosok.kompasiana.com/2014/05/16/anak-jokowi-menjalankan-bisnis-tanpa-aji-mumpung-656874.html.
Saya menulis ini karena benar benar miris dengan keadaan orang orang yang iri dan tidak menginginkan seseorang menjadi lebih baik, mereka menempuh berbagai cara untuk meyakinkan yang lain untuk berpikiran yang sama dengan dirinya.
Selamat menjadi warga negara yang baik dengan memilih calon Presiden dan Wakil Presiden yang baik pada 9 Juli nanti.
