Monday, June 28, 2010

TANDA ASAP

Satu-satunya orang yang selamat dari sebuah kecelakaan kapal laut di sebuah pulau yang tak berpenghuni membangun sebuah pondok sederhana di mana dia menempatkan semua miliknya yang ia bisa selamatkan. Setiap hari ia berdoa kepada Tuhan agar dapat diselamatkan dari situasi yang mengenaskan itu dan dengan penuh harap menyapu batas garis pandang di lautan dengan harapan melihat sebuah kapal yang lewat.
Satu hari ketika ia sedang memasak makan pagi di rumah kecilnya, ia melihat di batas garis pandangnya sebentuk kapal laut. Dengan terburu-buru ia berlari ke arah pantai dan melompat-lompat dengan gembiranya, ia lambaikan tangannya dan berteriak sekuat-kuatnya. Sayang,kapal itu terus berjalan dan sama sekali tidak bergerak ke arahnya.
Dengan perasaan kecewa dan kesal, lelaki itu kembali ke pondoknya dan ternyata pondoknya sudah terbakar. Dalam jangka waktu satu jam,pondok itu pun habis terbakar dan semua miliknya pun sirna. Lalu lelaki itu duduk di atas sebuah batu dan menangis,jelas saat itu adalah hari terburuk dalam hidupnya.
Keesokan paginya kapal tadi datang untuk menyelamatkannya. Lelaki itu merasa sangat senang dan tak terlukiskan oleh kata-kata." Bagaimana Anda bisa tahu kalau saya ada di sini?" tanyanya kepada sang kapten. "kami melihat tanda asap Anda" jawab sang kapten.

SEBUAH CITRA DI CERMIN

Seorang pengembara mendekati sebuah kota tua dan bertanya kepada seorang lelaki yang duduk di dekat gerbang kota,"Bagaimana keadaan di sini?"
"Bagaimana keadaan tempat Anda berasal?" sang penjaga gerbang balik bertanya.
"Tempat asal saya adalah tempat yang mengerikan,"jawab sang pengembara. "Orang-orangnya tidak bersahabat dan masing-masing siap saling mengambil keuntungan satu sama lainnya. Tidak ada pekerjaan dan pencemaran di sana mengkhawatirkan. Sungguh sangat mengerikan."
"Nah,itu persis apa yang akan Anda temukan di sini,"jawab sang penjaga gerbang. Si pengembara tadi menggelengkan kepalanya dan meneruskan perjalanannya.
Sejam kemudian seorang lelaki mendekat ke arah penjaga gerbang dan juga bertanya,"Bagaimana keadaan di sini?"
"Bagaimana keadaan tempat Anda berasal?"tanya sang penjaga gerbang lagi.
"Tempat asal saya adalah tempat yang indah orang-orangnya ramah, pemandangan-pemandangannya indah, banyak makanan yang enak, dan kebudayaanya kaya nuansa. Saya merasa sangat terberkati tinggal di sana "
"Nah, itu persis apa yang akan Anda temukan di sini," jawab sang penjaga gerbang.
Lelaki itu pun tersenyum dan berjalan melewati gerbang menuju tempat tinggalnya yang baru.

DI MANA KEBIJAKSANAAN BERADA

Ketika sang penemu besar Thomas Edison,merasa terhambat oleh suatu halangan di tengah-tengah sebuah eksperimen yang sulit,ia menggunakan sebuah metode unik untuK mendapatkan jawaban yg diinginkannya.Dia membaringkan dirinya di atas sebuah sofa sambil menggengam sebuah batu lalu dia tidur sejenak.Ketika tertidur dia masuk ke pikiran bawah sadarnya yang ia ketahui sebagai sumber tiada hentinya bagi gagasan2 terbaiknya dan sebagai sebuah gerbang bagi kecerdasan yang tak terbatas.setelah tubuhnya menjadi relaks,Edison secara serta merta melonggarkan genggamannya pada batu tadi yg selanjutnya jatuh ke lantai dan mengeluarkan suara keras sehingga membangunkannya dari tidur singkatnya itu.Pada saat itu,Edison masih ingat dengan jelas gagasan yg ia gali dalam tidurnya tadi maka ia pun segera menuangkan gagasan tersebut dalam tulisan.itulah rahasianya. Thomas Edison menghasilkan lebih dari 1.000 hak paten termasuk hak paten untuk lampu pijar,alat perekam suara,baterai alkaline dan gambar bergerak.

Oke terimakasih sudah membaca sebuah kisah yg saya ceritakan di atas. Jadi hikmahnya adalah lakukanlah hal yang membekas untuk anda pelajari dan akan selalu anda ingat sampai kapanpun ketika mengingat itu.
-Dipo Samastama Meidianto-

Sunday, June 20, 2010

CINTA TIDAK HARUS SELALU BERBENTUK "BUNGA"

oke yang sedang membaca ini,saya punya sedikit cerita dan semoga membuat anda mengambil tisu dan berfikir tentang berharganya pasangan anda..so check this out.enjoy reader.

Suami saya adalah seorang yang sederhana, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.

Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.

Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.

"Mengapa?", tanya suami saya dengan terkejut.
"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan," jawab saya.

Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

Dan akhirnya suami saya bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu?"

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,"Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya :

"Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yg ada di tebing gunung.
Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati.
Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?"

Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya.

Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan ......

"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya."

Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya.

Saya melanjutkan untuk membacanya.

"Kamu selalu pegal-pegal pada waktu 'teman baik kamu' datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal."

"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi 'aneh'.
Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami."

"Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu."

"Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu."

"Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir.

"Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lainyang dapat membahagiakan kamu."

Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya.

"Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya.

Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu."

"Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang-barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia."

Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya.

Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya.

Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.

Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga".

hahaha...